pesantren al kautsar tasikmalaya
Mengendaraihelikopter Polri, Listyo Sigit mendarat di lapangan Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, tak jauh dari lokasi Ponpes Al Falah. Kedatangan Kapolri di pondok pesantren diterima Gus H.M. Abdurrahman Al Kautsar, putra KH Nurul Huda Djazuli. Pertemuan Listyo Sigit dengan para pengasuh pondok berlangsung tertutup.
lok: yayasan al-kautsar 561 dusun jagabaya desa rajadatu kecamatan cineam kabupaten tasikmalay
PESANTRENMODERN AL-KAUTSAR AL-AKBAR. Jl.Pelajar Timur No. 246, Medan 20228 Sumatera Utara - Indonesia. (061) 7344382. 0852-1143-5159. 0813-6201-5291. pesantrenalkautsarmedan@gmail.com.
PondokPesantren Al-Kautsar merupakan Pondok Pesantren Gratis untuk Yatim Piatu dan Dhuafa yang terletak di Kaki Gunung Cikuray Garut Jawa Barat tepatnya di kp.Waas Tonggoh RT.03/RW.05 Desa Sukahati Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.
ObyekWisata Tasikmalaya Home Berita PESANTREN BOARDING SCHOOL, PONPES AL KAUTSAR CETAK GENERASI QUR'ANI PESANTREN BOARDING SCHOOL, PONPES AL KAUTSAR CETAK GENERASI QUR'ANI PESANTREN BOARDING SCHOOL, PONPES AL KAUTSAR CETAK GENERASI QUR'ANI
Rencontres Franco Américaines De Musique De Chambre. TASIKMALAYA - Santri di Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus mengalami penambahan. Berdasarkan data terakhir per Kamis 4/1, setidaknya 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sekira 60 santri yang positif itu masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pesantren Al Kautsar, ustaz Rifqi Fauzi mengatakan, puluhan santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. Artinya, santri yang positif dan negatif dipisahkan satu sama lain. Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala. "Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit," kata dia, Kamis. Ia mengakui sudah ada sebagian santri yang positif Covid-19 pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, para santri itu tak dipulangkan ketika sudah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. Rifqi menjelaskan, awal kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Ketika itu, terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Tiga santri itu kemudian menjalani uji usap swab test dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Sebab, selama enam bulan belakangan tak ada gejala santri atau pengajar sakit. Pesnatren juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. "Mungkin karena lingkungan di sinu juga sedang tinggi kasusnya. Mungkin juga kita kena imbasnya," kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua santri. Sebagian orang tua berinisiatif untuk menjemput anak mereka pulang. Namun pihak pesantren tak mengiyakan begitu saja. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. "Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga. Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat," kata Rifqi. Tak hanya itu syarat yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput juga harus menerapkan protokol kesehatan prokes secara ketat. Misalnya, santri harus dijemput hanya oleh satu orang dengan kendaraan pribadi. Penjemput juga diimbau menggunakan dua masker. Menurut Rifqi, pihak pesantren sebenarnya menganjurkan santri yang hendak dijemput dipastikan dulu kondisinya melalui tes swab massal yang akan dilakukan. Ketika nanti telah dipastikan negatif, baru santri akan dipulangkan kepada orang tuanya. Namun, ia menambahkan, sebagian orang tua merasa anaknya akan aman jika berada di rumah. "Karena kan di sini banyak orang juga, potensi menularnya lebih besar," kata dia. Ia menegaskan, pihak pesantren kita memulangkan santri ketika telah terkonfirmasi positif. Melainkan para santri itu belum dites, tapi jika hendak dibawa pulang harus menjalani tes swab secara mandiri. "Mereka juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain," kata Rifqi. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren itu. Sebagaian terkonfimasi positif, dan yang lainnya negatif. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Sementara ini, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, sementara ini santri tak terlalu dibebankan oleh pelajaran yang ada. Fokus utama pesantren saat ini adalah menyembuhkan para santri yang terkonfirmasi positif. Jika masa isolasi telah selesai, Rifqi menambahkan, santri akan dikembalikan ke rumah masing-masing. Kegiatan belajar nantinya akan dilakukan secara daring. "Kalau mau masuk lagi kan sebentar lagi ramadhan. Jadi semester ini kita lakukan secara daring. Mungkin akan berjalan lagi setelah Lebaran," kata dia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren itu. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. "Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian," kata dia. Ia mengatakan, kemunculan klaster penyebaran Covid-19 di lingkugan pesantren di Kabupaten Tasikmalaya untuk kesekian kalinya itu harus menjadi perhatian bagi pesantren lainnya. Sebab, potensi penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan itu cukup tinggi. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Tasikmalaya Sebanyak 102 santri di Pesantren Tahfidz Al-Kautsar 561, Desa Rajadatu, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terkonfirmasi positif covid-19 dari salah satu santri. Penyebaran virus korona itu membuat kegiatan di pondok pesantren ditutup sementara. Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nuraedidin mengatakan, penyebaran virus korona yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Kautsar 561 ditemukan seorang santri positif. Lantas petugas melakukan tracing kontak erat kepada 150 orang, hingga ditemukan 102 positif dari hasil swab. "Tahapan kedua sudah dilakukan kepada 57 orang tapi hasilnya belum keluar," ujarnya, melansir Kamis, 4 Februari 2021. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Dia menerangkan, petugas kecamatan dan puskesmas tetap melakukan pengawasan terhadap santri. Para santri tidak diizinkan keluar dari area pondok pesantren. Baca PPKM Tak Efektif, Ketua DPRD DKI Salahkan Daerah Penyangga Santri yang masih melakukan isolasi mandiri sebanyak 57 orang. Ada yang dipulangkan kepada orangtua, mengingat jumlah santri tercatat 500 orang dan mereka berstatus orang tanpa gejala OTG. Perwakilan Pondok Pesantren Al Kautsar 561 Rifqi Fauzi mengatakan, salah satu santri yang terkonfirmasi positif covid-19 itu sebelumnya mengeluhkan demam disertai batuk. Saat itu santri dilakukan isolasi secara mandiri. "Pondok pesantren sudah berusaha maksimal mulai pembatasan jam kunjungan sejak enam bulan lalu dan karantina sebelum masuk juga telah dilakukan hingga mereka tidak pulang selama 6 bulan," ungkapnya. Meskipun begitu, penyebaran virus korona memang masih ada. Dia menerangkan, pengetatan masih dilakukan untuk memutus penyebaran. "Para santri harus berupaya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," terangnya.
– Santri Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penambahan. Per Kamis 04/02/2021 kemarin, 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan 60 santri yang positif masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar, Ustad Rifqi Fauzi mengatakan, santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. “Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala.” “Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit,” katanya, Jumat 05/02/2021. Rifqi menjelaskan, kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Saat itu terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Lalu melakukan tes swab dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Pihaknya juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. “Mungkin karena lingkungan di sini kasus juga sedang tinggi dan terkena imbasnya,” kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. “Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga.” “Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat,” kata Rifqi. Setelah itu keluarga santri juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. “Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain,” katanya. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren. Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. “Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian,” katanya. Satuan Tugas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya juga telah melakukan pengecekan kondisi santri terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi di lingkungan pesantren. “Dari pemantauan, kalau mau dibilang ideal memang belum. Namun sudah cukup tertib kalau dinilai dari kondisi yang ada.” “Karena sudah ada pemisahan antara yang positif dan negatif. Secara umum penanganan sudah baik,” kata Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Ary Sutrisno. ***
Pesantren Sains Qur'an Al-Kautsar 561 SMP Quranic Science Boarding School Tasikmalaya adalah pesantren pendidikan Islam Al-Kautsar 561 yang berada di kawasan asri dan jauh dari keramaian kota, terletak di daerah Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Pesantren ini didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Tujuannya untuk meningkatkan perkembangan santri agar mencapai berbagai keunggulan. Pesantren ini didirikan atas dasar pemikiran dan penelaahan terhadap keberadaan pesantren yang sudah sangat lama di Indonesia; yang mana pesantren menjadi model alternatif dari sistem pendidikan yang ada di indonesia. Awalnya pendidikan pesantren hanya berfokus pada pelajaran agama dengan tujuan menghasilkan para ahli agama dan terbukti sukses melahirkan banyak para ulama dari rahim generasi awal berdirinya model pendidikan pesantren. Dengan kemajuan zaman dan alasan tuntutan zaman, pendidikan pesantren mulai mengadopsi pendidikan umum dengan harapan melahirkan para santri yang menguasai ilmu agama menjadi ulama dan juga ilmu umum menjadi ilmuwan secara bersamaan. Maka dimasukanlah pelajaran umum disatukan dengan pelajaran agama, sehingga santri harus belajar puluhan mata pelajaran dan dituntut harus menguasai semuanya agar dapat mencapai tujuan pesantren modern. Namun, pada kenyataannya harapan itu tidak benar-benar tercapai, karena tentunya ilmu agama cakupannya sangat luas, begitupun dengan ilmu umum. Idealnya, menurut kami, sistem pendidikan kita mendukung setiap jurusan baik jurusan ilmu umum yang nantinya menjadi ilmuwan dan juga jurusan khusus ilmu agama yang nanti menjadi para ulama. Tanpa mengesampingkan ilmu dasar dari kedua jurusan tersebut. Sistem pendidikan umum kita pun yang memfokuskan program jurusan ilmu umum, banyak mengesampingkan dasar-sadar agama yang merupakan pondasi dasar seseorang baik dalam berpikir dan bersikap, juga sebenarnya agama sangat erat kaitannya dengan ilmu umum, seperti banyaknya fakta-fakta ilmiah dari Alquran dan sunnah yang selaras dengan ilmu pengetahuan, bahkan sangat jarang dibahas bagaimana jasa-jasa ilmuwan Islam dalam pengaruhnya terhadap sains modern. Sehingga hasilnya hanya menelurkan ilmuwan yang kosong dari dasar-dasar agama, yang berakibat banyak ilmuwan yang dengan keilmuannya tidak menjadikannya semakin beriman kepada Allah Swt. atau banyak ilmuwan yang jauh dari nilai-nilai agama sehingga mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama. Keunggulan boarding school dibandingkan dengan sekolah pada umumnya adalah mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pendalaman materi sekolah mereka baik teori ataupun praktek, peningkatan bahasa Arab dan Inggris, membiasakan etika Islam dan menjaga anak didik selalu menjalankan ibadah mereka. Selain itu, waktu yang lebih leluasa untuk mengembangkan minat anak didik dengan menambahkan pelatihan, seperti leadership atau entepreneurship baik berupa teori maupun praktik. Selain itu, karena yayasan kami dibangun berawal dari kegiatan sosial maka hal itu menjadi keunggulan bagi kami di mana para santri bisa ikut serta dari kegiatan sosial yang kami jalankan sehingga jiwa sosial mereka terbangun dengan baik. Atas dasar pemikiran itu, maka lahirlah Quranic Science Boarding School Al-Kautsar 561 yang insyaAllah untuk menjawab kebutuhan pesantren yang memfokuskan dalam mencetak ilmuwan Islam yang hapal Alquran, berwawasan ilmu syar’i dan siap menjadi generasi pemimpin masa depan. Dewan Pembina Prof. DR. Mitra Djamal Alumni ITB Syeikh Abdullah Ash-Sha’idy Madinah DR. Hendi Hidayat MA S3 Sudan DR. Cecep Sholeh Kurniawan, Lc., MA. S3 Brunei DR. Lulu Lusianti Fitri, Alumni ITB Akhmad Zainal Abidin, Alumni ITB Tati Susilawati, Dra., Alumni ITB Irawan Thamrin, Ir., Alumni ITB Runjai Wangsa Laksana , Ir. Alumni ITB Quranic Science Boarding School Yayasan Al-Kautsar 561 terdorong untuk berkontribusi membangun generasi qur’ani. Generasi yang keseharian aktivitas hidupnya selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an, yakni dengan cara membaca, menghapal, mentadaburi dan mengamalkannya. Di antara keistimewaan dan keutamaan Al-Qur’an adalah terdapat kandungan ayat yang memberi ruang bagi akal pikiran untuk mentadaburi ayat-ayat qauniyah QS. Ali 'Imran 190-191. Mengungkap kebesaran Allah Swt. atas segala yang diciptakan-Nya beserta hukum-hukum-Nya. Ayat qauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah Swt. yang termanifestasi dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di alam ini. Oleh karena alam ini hanya mampu diciptakan oleh Allah Swt. dengan segala sistem dan peraturan-Nya yang unik, maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan pencipta-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?“ QS. Fushshilat 53 Sehingga tidaklah berlebihan jika kami memberi nama SMP Quranic Science, kami memiliki tujuan dalam proses mengenal Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya, memperlihatkan kesatuan hukum alam, kesalinghubungan seluruh bagian dan aspeknya sebagai bentuk ketundukan alam kepada kehendak Ilahi. Untuk itu, kami hendak mencoba meramu dengan mengintegrasikan kurikulum Diknas ilmu pengetahuan dan akhlak dengan Al-Qur'an sebagai kitab pedoman Islam. Impian kami kelak para alumni dapat tumbuh menjadi khalifah fil ardh yang memiliki kesimbangan dzikir dan fikir serta dapat berkontribusi bagi kemajuan peradaban umat Islam dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa meyakini kebenaran ayat-ayat Allah Swt. dan terus menimba ilmu setinggi-tingginya demi menggali hikmah dan pelajaran dari setiap penciptaan Allah Swt., sehingga akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
pesantren al kautsar tasikmalaya